Mengapa Pendidikan Di Indonesia Tertinggal? Ini Pandangan Dari Guru Gembul

Mengapa Pendidikan Di Indonesia Tertinggal? Ini Pandangan Dari Guru Gembul - Hallo sahabat Resep Masakan Enak, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mengapa Pendidikan Di Indonesia Tertinggal? Ini Pandangan Dari Guru Gembul, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel News Viral, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mengapa Pendidikan Di Indonesia Tertinggal? Ini Pandangan Dari Guru Gembul
link : Mengapa Pendidikan Di Indonesia Tertinggal? Ini Pandangan Dari Guru Gembul

Baca juga


Mengapa Pendidikan Di Indonesia Tertinggal? Ini Pandangan Dari Guru Gembul

 Assalamualaikum teman-sobat, selamat tiba kembali di blog Teteh Asahid Tehyung!

kali  ini kita akan melihat pandangan dari Guru Gembul yang viral tentang pendidikan di indonesia . yuk kita simak 




Dalam banyak kesempatan, acap kali timbul pertanyaan yang cukup berat: "Mengapa Indonesia menjadi salah satu negara dengan sistem pendidikan terburuk di dunia, sementara negara tetangga mirip Singapura, Australia, dan New Zealand mempunyai tata cara pendidikan yang jauh lebih maju?"

Ada banyak jawaban yang muncul dari pertanyaan tersebut. Sebagian orang menyebut bahwa masalahnya terletak pada korupsi yang masif di sektor pendidikan, yang mengakibatkan anggaran banyak diiris. Ada juga yang beropini bahwa kebijakan pendidikan di Indonesia terkadang tidak didasarkan pada riset yang matang, melainkan cuma asumsi-asumsi. Selain itu, ada juga yang merasa bahwa penyelenggara pendidikan kita kurang kompeten, sehingga meskipun ilham dan sistemnya sudah manis, eksekusinya tetap berantakan.

Semua tanggapan tersebut sebetulnya masuk nalar dan bisa dijadikan materi renungan. Namun, ada satu argumentasi yang mungkin terkadang diabaikan, walaupun cukup terang dan sungguh terlihat: mutu pengajar dan tata cara pendidikan yang belum mencapai level yang diperlukan.

Level-Level Kompetensi dalam Pendidikan

Di dalam dunia pendidikan, sebenarnya ada beberapa tingkatan atau level kompetensi yang perlu dikuasai oleh para pengajar, mulai dari level dasar sampai yang paling tinggi. Mari kita bahas lima level kompetensi tersebut:

  1. Pedagogik (Level 1)
    Ini adalah kompetensi paling dasar, di mana guru harus mampu menguasai kelas, memberikan bahan dengan baik, serta memberi ide dan memotivasi siswa. Sayangnya, di Indonesia, bahkan kompetensi paling dasar ini masih banyak yang memiliki masalah.

  2. Andragogi (Level 2)
    Kompetensi ini lebih ditujukan untuk pendidikan orang remaja, tetapi mampu juga diterapkan di level yang lebih rendah. Pada level ini, peserta latih telah mulai dilibatkan dalam proses belajar mengajar, termasuk dalam perumusan kurikulum.

  3. Hetagogi (Level 3)
    Pada level ini, pembelajaran telah sepenuhnya berpusat pada siswa. Guru cuma berperan sebagai ajun, menawarkan panduan kalau dibutuhkan. Siswa memiliki keleluasaan untuk menentukan apa, bagaimana, dan kapan mereka belajar.

  4. Paragogi (Level 4)
    Di level ini, siswa tidak hanya belajar secara berdikari, namun juga terkoneksi dengan sobat sebaya, membentuk golongan mencar ilmu yang serasi dan saling mendukung.

  5. Cyber Gogi (Level 5)
    Ini ialah puncak dari kompetensi pendidikan, di mana siswa terkoneksi secara global. Mereka bisa berguru dari mana saja dan kapan saja, terhubung dengan sumber daya dari seluruh dunia melalui teknologi.

Indonesia: Tertinggal di Level 1?

Menyedihkan, tetapi benar adanya bahwa Indonesia masih tertinggal di level 1, adalah pedagogik. Di negara-negara maju seperti Singapura dan Australia, kompetensi para pengajar sudah mencapai level cyber gogi, di mana siswa mampu mencar ilmu secara global, bekerja sama dengan rekan dari berbagai negara, dan membangun jaringan internasional.

Namun di Indonesia, masih banyak guru yang cuma berkonsentrasi pada hafalan, yang merupakan metode pembelajaran paling rendah dan tidak efektif. Akibatnya, siswa tidak berguru untuk memahami esensi materi, melainkan cuma menghafal kata-kata tanpa mengerti konteksnya. Ini terperinci merugikan, alasannya inspirasi dan gagasan yang sebaiknya mereka dapatkan justru terdistorsi.

Tantangan Lain: Menolak Kemajuan

Selain itu, ada tantangan lain yang timbul dari golongan-golongan tertentu yang malah menolak pergantian. Mereka acap kali menghina penggunaan teknologi mirip Google dalam proses belajar, padahal Google bantu-membantu yaitu wujud dari cyber gogi, di mana siswa mampu mengakses info dari banyak sekali sumber secara global.

Guru yang memiliki kompetensi rendah kadang-kadang takut tersaingi oleh teknologi, sehingga mereka berupaya menjaga otoritasnya dengan cara menolak perubahan. Ini cuma akan memperparah situasi dan menyebabkan generasi muda kita makin tertinggal.

Kesimpulan

Masalah pendidikan di Indonesia tidak hanya soal anggaran yang diiris atau kebijakan yang tidak didasarkan pada riset. Ada dilema yang lebih dalam, yakni kualitas pengajar yang belum meraih standar global, serta resistensi kepada perubahan yang justru mampu menenteng perkembangan.

Teman-teman, sudah saatnya kita mengakui bahwa ada yang salah dalam tata cara pendidikan kita. Kita perlu bergerak maju, mendapatkan perubahan, dan mulai membangun generasi yang mampu bersaing secara global.

Sampai di sini dulu ya tulisan kali ini. Terima kasih telah membaca, agar bermanfaat! Assalamualaikum.


disadur dari Sumber disini !!



Demikianlah Artikel Mengapa Pendidikan Di Indonesia Tertinggal? Ini Pandangan Dari Guru Gembul

Sekianlah artikel Mengapa Pendidikan Di Indonesia Tertinggal? Ini Pandangan Dari Guru Gembul kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Mengapa Pendidikan Di Indonesia Tertinggal? Ini Pandangan Dari Guru Gembul dengan alamat link https://resepmasakantopbangetdeh.blogspot.com/2025/03/mengapa-pendidikan-di-indonesia.html